Operasi Tiroid dengan BPJS – Operasi tiroid dengan BPJS menjadi solusi penting bagi pasien yang membutuhkan penanganan gangguan kelenjar tiroid tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Apakah BPJS Kesehatan benar-benar menanggung operasi tiroid? Ya, operasi tiroid ditanggung BPJS asalkan mengikuti prosedur dan memenuhi kriteria medis yang ditetapkan.
Banyak masyarakat Indonesia mengalami masalah tiroid seperti gondok, kista, atau tumor jinak hingga ganas. Ketika dokter menyarankan tindakan operasi, muncul pertanyaan, apakah semua biaya bisa ditanggung BPJS? Bagaimana proses rujukan, dan rumah sakit mana saja yang melayani operasi ini?
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap seputar syarat, prosedur, jenis operasi tiroid, daftar rumah sakit rujukan, hingga tips persiapan dan pemulihan pasca operasi. Semua disusun berdasarkan sumber terpercaya agar Anda bisa mendapatkan layanan kesehatan maksimal lewat BPJS. Mari kita bahas langkah-langkahnya secara tuntas.
Daftar Isi
Apakah Bisa Operasi Tiroid dengan BPJS?

Pertanyaan ini sering muncul di kalangan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengalami gangguan tiroid.
Berbeda dengan suntik lutut, kebijakan BPJS dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2014, operasi tiroid ditanggung BPJS selama memenuhi kriteria medis yang sesuai dan mengikuti alur pelayanan yang benar.
Gangguan tiroid seperti gondok, kista, tumor jinak, bahkan kanker tiroid dapat menjadi indikasi medis yang memerlukan tindakan pembedahan.
Dalam banyak kasus, dokter spesialis akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid (tiroidektomi), tergantung tingkat keparahannya.
BPJS Kesehatan menanggung biaya tindakan medis ini mulai dari konsultasi, pemeriksaan penunjang (USG, biopsi, laboratorium), tindakan bedah, hingga perawatan pasca-operasi.
Namun, penting diingat bahwa penjaminan hanya berlaku jika pasien telah melalui proses rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan ditangani di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS.
Pengalaman beberapa pasien menunjukkan bahwa mereka bisa menjalani operasi tiroid tanpa mengeluarkan biaya tambahan, termasuk biaya rawat inap dan tindakan operasi. Dengan catatan, semua prosedur dijalankan sesuai regulasi.
Syarat Operasi Tiroid dengan BPJS

Agar operasi tiroid dapat ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan, peserta wajib memenuhi beberapa syarat administratif dan medis, antara lain:
- Status kepesertaan aktif, minimal telah terdaftar selama 3 bulan
- Memiliki keluhan atau diagnosa tiroid yang mengarah pada kebutuhan tindakan bedah (misalnya: gondok, kista, tumor)
- Mendapat evaluasi dan rekomendasi dokter untuk tindakan operasi
- Melalui proses rujukan berjenjang dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP)
Selain itu, peserta tidak boleh memiliki tunggakan iuran, dan harus bersedia mengikuti seluruh alur layanan sesuai prosedur BPJS.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai syarat operasi tiroid dengan BPJS, sebaiknya Anda pergi mengunjungi kantor BPJS Kesehatan secara langsung untuk menanyakan persyaratan ini.
Prosedur Operasi Tiroid dengan BPJS

Untuk menjalani operasi tiroid dengan BPJS, peserta harus mengikuti alur pelayanan kesehatan berjenjang yang sudah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
Proses ini mencakup tahapan mulai dari pemeriksaan awal hingga kontrol pasca operasi, dan harus dijalankan dengan tertib agar seluruh biaya ditanggung penuh. Berikut adalah prosedur operasi tiroid dengan BPJS:
1. Pemeriksaan Awal di Faskes Tingkat Pertama
Peserta wajib memulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (puskesmas, klinik, atau dokter keluarga) tempat ia terdaftar. Di sini, dokter akan mengevaluasi gejala atau benjolan di leher yang mengarah pada gangguan tiroid.
Jika ditemukan indikasi medis yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut atau tindakan lanjutan, dokter akan mengeluarkan surat rujukan ke rumah sakit.
2. Pemeriksaan Lanjutan
Setelah menerima rujukan, pasien akan menjalani pemeriksaan lanjutan oleh dokter spesialis penyakit dalam atau bedah di rumah sakit mitra BPJS. Pemeriksaan ini bisa meliputi:
- Tes darah fungsi tiroid (TSH, T3, T4)
- USG tiroid
- Biopsi aspirasi jarum halus (FNAB)
- CT scan leher jika diperlukan
3. Penetapan Jadwal dan Persiapan Operasi
Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan bahwa pasien memerlukan tindakan operasi, dokter akan menjadwalkan operasi dan meminta pasien menjalani pemeriksaan pra-bedah (screening pre-operatif), seperti:
- Tes darah lengkap
- EKG (rekam jantung)
- Rontgen atau foto toraks
- Konsultasi anestesi
4. Pelaksanaan Operasi dan Rawat Inap
Operasi tiroid akan dilakukan oleh tim bedah sesuai jadwal. Jenis tindakan dapat berupa tiroidektomi parsial atau total, tergantung hasil evaluasi medis.
Setelah operasi, pasien akan dirawat inap selama 1–3 hari tergantung kondisi klinis, dan selama itu seluruh biaya tindakan, obat, dan rawat inap ditanggung oleh BPJS.
5. Kontrol Pasca Operasi dan Evaluasi Lanjutan
Pasien diwajibkan melakukan kontrol untuk memantau penyembuhan luka operasi, fungsi hormon tiroid, serta mendeteksi komplikasi seperti suara serak atau gangguan kalsium. Dokter juga akan mempertimbangkan terapi hormon jika diperlukan pasca tiroidektomi total.
Jenis Operasi Tiroid yang Umum Dilakukan

Operasi tiroid merupakan tindakan medis yang bertujuan untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Tindakan ini dilakukan berdasarkan tingkat keparahan penyakit tiroid, jenis kelainan (gondok, kista, tumor, kanker), serta hasil evaluasi dokter spesialis.
Dengan BPJS, prosedur ini dapat diakses tanpa biaya jika telah memenuhi syarat rujukan dan indikasi medis.
Jenis operasi tiroid yang umum dilakukan antara lain:
Tiroidektomi Parsial dan Total
Ada dua jenis utama dari operasi tiroid:
- Tiroidektomi Parsial (Sebagian):
Operasi ini mengangkat salah satu lobus tiroid atau sebagian jaringan yang terdampak. Biasanya dilakukan untuk kasus gondok jinak atau kista tiroid yang belum menyebar. - Tiroidektomi Total:
Operasi ini mengangkat seluruh kelenjar tiroid. Diperlukan pada kasus kanker tiroid, pembesaran tiroid ekstrem, atau bila terjadi gangguan tiroid menyeluruh. Pasien pasca operasi ini umumnya perlu mengonsumsi hormon tiroid seumur hidup.
Jenis operasi yang dipilih akan memengaruhi proses pemulihan dan perawatan jangka panjang, terutama jika berkaitan dengan gangguan hormon.
Teknik Operasi Konvensional vs Endoskopi
- Konvensional (Sayatan Terbuka): Metode ini paling umum dan tersedia di banyak rumah sakit rujukan BPJS. Sayatan biasanya sepanjang 5–10 cm di leher bagian bawah.
- Endoskopi atau Minimal Invasif: Metode ini menggunakan kamera kecil dan sayatan lebih kecil (sekitar 1–2 cm). Teknik ini menawarkan pemulihan lebih cepat dan bekas luka minimal, namun belum tersedia di semua RS BPJS.
Meskipun BPJS menanggung operasi konvensional sepenuhnya, teknik endoskopi mungkin memerlukan biaya tambahan tergantung pada kebijakan rumah sakit.
Persiapan dan Pemulihan Pasca Operasi Tiroid

Menjalani operasi tiroid dengan BPJS tidak hanya soal administrasi dan tindakan medis, tetapi juga melibatkan persiapan fisik dan mental yang matang. Selain itu, proses pemulihan pasca operasi memegang peranan penting dalam keberhasilan pengobatan.
Di bawah adalah persiapan dan pemulihan pasca operasi tiroid:
Pemeriksaan Pra-operasi
Sebelum dijadwalkan untuk operasi, pasien biasanya akan menjalani beberapa tes dan evaluasi, antara lain:
- Pemeriksaan darah lengkap (terutama fungsi tiroid dan hormon)
- USG tiroid atau CT-scan jika diperlukan
- Elektrokardiogram (EKG) untuk evaluasi jantung
- Konsultasi anestesi dan pemeriksaan komorbid (penyakit penyerta)
Pasien disarankan:
- Berpuasa minimal 6 jam sebelum tindakan
- Menginformasikan ke dokter tentang riwayat alergi dan obat yang dikonsumsi
- Menghentikan konsumsi obat pengencer darah (jika ada), sesuai arahan dokter
Proses Pemulihan dan Kontrol Lanjutan
Setelah operasi, pasien biasanya akan:
- Dirawat inap selama 1–3 hari, tergantung kondisi
- Mengalami rasa tidak nyaman atau nyeri ringan di leher
- Diberi antibiotik, analgesik, dan dalam beberapa kasus, obat hormon tiroid pengganti
- Disarankan tidak mengangkat beban berat dan berbicara berlebihan selama masa awal pemulihan
Waktu penyembuhan luka bekas operasi biasanya sekitar 10–14 hari, dan pasien diminta datang kembali untuk kontrol luka serta evaluasi fungsi hormon tiroid secara berkala.
Pemulihan optimal membutuhkan:
- Istirahat cukup
- Konsumsi makanan bergizi
- Dukungan keluarga dan edukasi tentang gejala pasca operasi yang harus diwaspadai
Kesimpulan
Operasi tiroid merupakan tindakan medis penting yang kini dapat diakses secara lebih terjangkau berkat dukungan BPJS Kesehatan.
Selama peserta mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, mulai dari pemeriksaan di faskes pertama, rujukan ke rumah sakit, hingga evaluasi dokter spesialis, seluruh biaya operasi tiroid dapat ditanggung sepenuhnya oleh BPJS.
Melalui artikel ini, kita telah membahas secara lengkap mengenai syarat administrasi, alur rujukan, jenis operasi, rumah sakit rujukan, hingga proses pemulihan. Informasi ini sangat penting bagi pasien dan keluarga agar tidak salah langkah dan dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Jika Anda atau keluarga sedang menghadapi gangguan tiroid, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan BPJS. Pastikan Anda aktif sebagai peserta dan ikuti panduan dari dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik tanpa beban biaya besar.
Kunjungi artikel lainnya di www.jadwalbesuk.id dan jangan lupa bagikan informasi ini ke keluarga atau teman yang membutuhkan.
Leave a Comment